Lompat ke konten

Sastra adalah Bentuk dan Cara Berekspresi

Di Indonesia kesusastraan sangat melekat sejak masa bahasa Melayu. Kesusastraan rakyat misalnya, yaitu sastra yang hidup di tengah-tengah rakyat. Seringkali dituturkan oleh ibu kepada anaknya, atau tukang-tukang cerita kepada penduduk kampung yang tidak bisa membaca ataupun menulis. Sehingga cerita akan diturunkan dari generasi ke generasi. Biasanya cerita diturunkan secara lisan dan bisa juga secara tulis seperti cerita yang berasal dari raja-raja.

Secara umum, sastra sendiri adalah bentuk atau cara untuk mengekspresikan gagasan, perasaan, atau pengalaman melalui bahasa tertulis. Dalam silsilah katanya, istilah “sastra” berasal dari bahasa Latin, “ars litteratura”, yang berarti “seni tulis”. Lalu secara sederhana, sastra dapat dianggap sebagai sebuah karya tulis atau teks, seperti puisi, novel, cerita pendek, atau drama. Akan tetapi, di luar hal tersebut, sastra adalah ekspresi yang mendalam dari kehidupan manusia.
Sastra di Indonesia, tidak hanya berawal dari kesusastraan rakyat, tetapi banyak bukti sejarah yang menggambarkan sastra di Indonesia sejak dulu. Selain kesusastraan rakyat, ada juga hikayat-hikayat dan sejarah-sejarah cerita lain yang merebak di masa kesusastraan Melayu dulu.

Melalui perkembangan sejarahnya, sastra telah menjadi bagian penting bagi manusia. Adanya karya-karya sastra telah digunakan untuk mengabadikan sejarah, budaya, mitos, dan tradisi yang ada di masyarakat. Semakin hari, sastra juga berkembang menjadi sarana untuk menyampaikan pesan moral dan etika, serta sebagai alat untuk mengeksplorasi berbagai aspek manusia seperti cinta, kehilangan, keberanian, kritik, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
Dewasa ini, sastra semakin populer untuk membuka pemikiran kritis dan refleksi pada aspek-aspek kehidupan yang lebih dalam. Misalnya sastra sering digunakan dalam pendidikan untuk membantu siswa memahami bahasa, tradisi, dan nilai-nilai sosial yang berbeda.

Macam-macam genre sastra yang berbeda tentu mempunyai keunikan atau karakteristik masing-masing. Genre dalam sastra antara lain puisi, prosa, dan drama. Sebagai contoh dalam prosa masih terbagi seperti novel, yaitu dapat dianggap sebagai karya sastra yang paling panjang dan paling kompleks. Novel biasanya memungkinkan penulis untuk mengembangkan karakter dan plot dalam rincian yang lebih besar. Sehingga memerlukan napas cerita yang panjang. Lain halnya pada cerita pendek, di sisi lain cenderung lebih fokus pada sebuah momen atau peristiwa dalam hidup karakter, biasanya tidak memuat banyak masalah atau cabang masalah seperti pada novel. Lalu ada juga puisi, menjadi bentuk sastra yang paling padat dalam penggunaan kata, meski tidak sebanyak novel dan cerita pendek, tetapi puisi seringkali menggunakan bahasa kiasan untuk mengungkapkan gagasan atau perasaan yang kompleks dalam bahasa yang puitis, sehingga tetap memerlukan pemahaman yang lebih untuk memahaminya.

Melalui jenis-jenisnya, sastra membantu membuka pikiran manusia, melalui inspirasi kreativitas, dan mendorong pemikiran kritis dan refleksi pada aspek-aspek kehidupan yang lebih dalam. Sastra adalah ekspresi yang mendalam dari budaya dan kehidupan manusia, yang membantu memahami dunia dan diri sendiri dengan cara yang lebih dalam dan bermakna.

Referensi:
Fang, Liaw Yock. 2011. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *